Miliki Nilai Ekonomis Tinggi, Warga Paloh Gencar Budidayakan Lebah Kelulut
Lebah kelulut atau warga pesisir paloh menyebutnya Klenceng ( Trigona ) adalah lebah tidak bersengat yang menghasilkan madu sama seperti lebah madu. Terdapat hampir 500 spesis kelulut di seluruh dunia.
Lebah kelulut dapat dijumpai pada daerah tropis, seperti Australia, Afrika, Asia tenggara bahkan Amerika. Sedangkan di kalimantan banyak ditemukan di hutan belantara di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Kelulut banyak dijumpai pada hutan mangrove di tepian sungai.
Kelulut menyimpan madu di dalam tempayan kecil yang dilapisi propolis kaya dengan antioksidan yang berfungsi sebagai antikulat, antifungus, antibakteria dan antiradang yang biasanya digunakan sebagai bahan aktif dalam kosmetik, krim dan tablet.
Propolis sendiri terbentuk dari bahan resin yang diambil lebah kelulut dari pohon bergetah kemudian memprosesnya sehingga membentuk propolis, bahan yang berwarna hitam, kuning atau coklat tua di sarang lebah kelulut.
Banyak khasiat yang didapatkan dari madu kelulut (Trigona) yaitu sebagai pengganti insulin bagi penderita diabetes, menormalkan kadar gula, mengatasi lemah syahwat, menormalkan fungsi alat vital, serta penyeimbang metabolisme dalam tubuh.
Beberapa warga di Kecamatan Paloh sendiri mulai gencar mengembangkan madu jenis ini, hampir disetiap rumah warga terutama di Desa Sebubus memiliki madu kelulut yang sudah dibudidayakan di dalam kotak.
Satu di antara pembudidaya Madu Kelulut, Ramli (42) Warga Setingga Asin mengatakan bahwa madu kelulut memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
"Harga yang ditawarkan bervariasi untuk satu kilo dibandrol Rp180.000 apabila dibeli langsung dari petani," ujarnya, Minggu (12/3/2017).
Sumber: http://pontianak.tribunnews.com/2017/03/12/miliki-nilai-ekonomis-tinggi-warga-paloh-gencar-budidayakan-lebah-kelulut
Comments
Post a Comment